Tradisi dan perlengkapan Sangjit dalam Budaya Tionghoa

Sangjit – Sebuah acara resepsi pernikahan terutama dalam Etnis tionghoa memang memiliki banyak tahapan yang harus dilakukan , semua itu memang telah dilakukan dari dahulu kala sampai hari ini , tradisi demi tradisi yang dilakukan dipercaya bisa membantu kita untuk mendapatkan kesehatan serta rezeki lebih , dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas Tradisi Sangjit secara detail.

Kata Sangjit lebih dikenal dalam bahasa Hokkien , yang sebenarnya sebutan untuk mandarinnya adalah Sung Je / Re , Sung yang berarti Antar / mengantar , Je / Re yang berarti hari , yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah seserahan , ataupun kelanjutan dalam proses lamaran dari pihak mempelai pria kepada pihak mempelai wanita .

tradisi-dan-perlengkapan-sangjit-dalam-budaya-tionghoa

Dalam Prosesi ini , Pihak pria wajib membawa orangtua / wali , saudara ataupun teman dekat yang masih lajang / single , serta membawa persembahan yang akan diberikan , Biasanya acara sangjit / sung je ini dilakukan 1 hingga 2 bulan setelah lamaran dan sebelum acara resepsi pernikahan, dan waktu pelaksaan biasanya akan jatuh pada jam-jam pagi hingga siang hari .

Tata cara prosesi Sangjit :

  • Calon mempelai pria dan wanita diwajibkan untuk mengenakan Kemeja serta Dress berwarna merah , atau juga bisa berupa Cheongsam .
  • Keluarga mempelai wanita beserta penerima seserahan menunggu didepan rumah . ( Keluarga yang telah menikah )
  • Melalui anggota keluarga yang paling tua , Rombongan pria datang dengan membawakan seserahan menuju rumah mempelai wanita , Rombongan ini harus yang masih berstatus belum menikah , dan dalam prosesi ini orang tua pria tidak ikut dari berberapa adat lainnya.
  • Seserahan yang diberikan juga harus berurutan , mulai dari kedua orang tua mempelai wanita , kemudian kepada calon dan seterusnya.
  • Barang seserahan yang telah diterima oleh mempelai wanita wajib dibawa kedalam kamar dan diambil sebagiannya.
  • Dalam acara lanjutan , Pihak keluarga mempelai wanita wajib menyiapkan makan siang agar terjalin hubungan yang lebih erat dengan makan bersama.
  • Pada akhir prosesi , barang-barang seserahan yang telah diterima dan diambil sebagian akan dikembalikan kembali kepada para pembawa seserahan , dan mempelai wanita juga kembali memberikan seserahan pada keluarga pria berupa manisan dan berbagai keperluan pria sebagai tanda telah selesai proses sangjit .

Sedikit pengertian dalam penyerahan kembali sebagian dari yang telah diterima oleh mempelai wanita adalah sebagai tanda jika pihak keluarga wanita masih berhak untuk turut campur dalam keluarga pengantin kelak , sedangkan jika diambil keseluruhan mengibaratkan pihak wanita telah menyerahkan pengantin wanita secara keseluruhan kepada pihak pria.

  • Wakil keluarga wanita juga memberikan Angpao kepada para pembawa seserahan dengan maksud ikut mendoakan agar para pembawa seserahan segera diberikan jodoh .

Tradisi Sangjit di Medan –  Ulasan diatas hanyalah berupa sedikit prosesi dari budaya tionghoa yang telah turun temurun , namun dari perkembangan zaman , lebih banyak yang menginginkan proses yang jauh lebih simple dan mudah dalam persiapakn pernikahan mereka , sehingga prosesi Sangjit juga telah ikut mudah diubah dan tidak sekomplit dulu .

tradisi-dan-perlengkapan-sangjit-dalam-budaya-tionghoa-1

Sesuai dengan tradisi , Pihak rpia akan membawa nampan dan pihak wanita akan menukarkan isi nampan serta mengambil sebagian isi nampan tersebut , dan berikut adalah daftar barang yang umumnya dipersiapakn oleh pihak mempelai pria.

  • Kain / Pakaian yang akan diserahkan kepada mempelai wanita , yang artinya segala keperluan sandang  calon akan dipenuhi oleh mempelai pria.
  • Uang Angpao , Bisa disebut sebagai uang susu dan uang pesta nantinya , masing-masing terbagi dalam  amplop merah , Dalam sesi ini , biasanya pihak mempelai wanita hanya mengambil keseluruhan uang susu dan uang pesta hanya diambil selembaran dari belakang / ekor saja , dan sisanya dikembalikan.
  • Nampan berisikan 18 buah berupa Jeruk , Apel , Pir dan berberapa buah manis lainnya yang diibaratkan lambang kedamaian , rejeki dan kesejahteraan , yang juga akan dikembalikan sebagian pada pihak mempelai pria.
  • 1 pasang lilin merah yang telah di ikat dalam pita merah , sebagai simbol perlindungan , bisa berupa lilin dengan motif naga atau hong , dan pihak wanita hanya mengambil 1 serta dikembali 1 lagi kepada pihak pria.
  • 1 pasang kaki babi , jika perlu bisa juga digantikan dengan makanan kaleng berjumlah 8-12 kaleng , serta 6-12 kaleng kacang polong.
  • 1 Nampan berisi kue mangkok berwarna merah sebanyak 18 potong sebagai tanda kelimpahan dan keberuntungan , dan tetap masih harus dikembalikan sebagian kepada pihak pria.
  • 1 Nampan berisikan 2 botol arak / champagne ,Pihak mempelai wanita dwajibkan mengambil semuanya dan sebagai penggantinya akan ditukarkan dengan 2 botol sirup.

G.M Entertainment adalah sebuah Chinese Wedding Organizer yang bergerak di Kota Medan , yang siap membantu anda menyusun hingga mempersiapkan keseluruhan pengisi hingga perlengkapan acara anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.